Kamis, 18 Agustus 2016

Pengertian, Struktur (Anatomi) dan Fungsi Jantung

A. PENGERTIAN JANTUNG
Jantung adalah sebuah organ berotot yang memiliki empat ruang yang terletak dirongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum (tulang dada). Mekanisme kerjanya mirip dengan pompa untuk memberikan tekanan pada pembuluh darah agar darah dapat senantiasa mengalir di dalam tubuh. Ukuran jantung lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan.

B. STRUKTUR JANTUNG
Jantung merupakan salah satu organ vital yang berperan penting terhadap kesetimbangan sistem hemodinamik tubuh manusia.
Secara anatomis terdapat beberapa bagian-bagian jantung yang penting kita ketahui, diantaranya yaitu:
1. Bentuk dan Ukuran Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskular. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular (otot), apex (pucak) dan basis cordis (dasar jantung), atrium (serambi) kanan dan kiri serta ventikel (bilik) kanan dan kiri.
Ukuran jantung masing-masing berurutan panjang, lebar, dan tebalnya ialah 12 cm, 8-9 cm, dan 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau setara dengan 200-425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan kanan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantara kedua paru (pulmo) dan berada ditengah rongga dada (thoraks).

2. Lapisan Jantung


Jantung memiliki tiga lapisan dan masing-masing lapisan memiliki fungsi yang berbeda, diantaranya yaitu:

a. Perikardium, merupakan selaput-selaput yang mengitari jantung yang terdiri atas dua lapisan, yaitu:
  • Perikardium parietalis (lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru).
  • Perikardium visceralis (lapisan permukaan dari jantung yang disebut epikardium).
  • Diantara kedua lapisan diatas, terdapat 50 cc cairan perikardium yang berfungsi  sebagai pelumas agar tidak terjadinya gesekan antara perikardium dan epikardium yang timbul akibat gerak jantung saat memompa

b. Miokardium, merupakan lapisan tengah (lapisan inti) dari jantung dan paling tebal serta terdiri dari otot-otot jantung. Fungsinya ialah kontraksi jantung;
c. Endokardium, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari jaringan endotel.

3. Ruang jantung


Jantung terdiri atas empat ruang yaitu atrium dextra (serambi kanan), atrium sinistra (kiri), ventrikel dextra (bilik kanan), dan ventrikel sinistra.

Atrium adalah ruangan sebelah atas jantung dan berdinding  tipis, sedangkan ventrikel adalah ruangan sebelah bawah jantung dan mempunyai dinding lebih tebal karena harus memompa darah ke seluruh tubuh. Berikut ini fungsi masing-masing ruang yang ada pada jantung:
  • Serambi (atrium) kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen (O2) dari seluruh tubuh. 
  • Serambi (atrium) kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan mengalirkan darah tersebut ke paru-paru.
  • Bilik (ventrikel) kanan berfungsi menerima darah dari atrium kanan dan memompakannya ke paru-paru.
  • Bilik (ventrikel) kiri berfungsi untuk memompakan darah yang kaya oksigen (O2) keseluruh tubuh.
Pada masing-masing bagian jantung, atrium dan ventrikel dipisahkan oleh suatu sekat/septum. Kedua atrium dipisahkan oleh suatu sekat antar atrium (septum interatriorum), sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter ventrikulorum).

4. Katup - Katup Jantung
  

Diantara serambi (atrium) kanan dan bilik (ventrikel) kanan ada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup (valvula) trikuspidalis, sedangkan pada serambi (atrium) kiri dan bilik (ventrikel) kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspidalis. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari serambi ke bilik.

a. Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) kanan serta terdiri atas tiga daun katup. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari serambi kanan menuju bilik kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya darah menuju serambi kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi bilik (ventrikel).

b. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspidalis tertutup, darah akan mengalir dari dalam bilik (ventrikel) kanan melalui trunkus pulmonalis. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari tiga daun katup yang akan terbuka bila bilik kanan bertkontraksi dan menutup bila bilik kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari bilik kanan menuju arteri pulmonalis.

c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid dikenal juga dengan sebutan katup mitral dan terdiri dari dua daun katup. Katup ini berperan dalam pengaturan aliran darah dari serambi kiri menuju bilik kiri. Sama halnya dengan katup trikuspidalis, katup ini akan menutup saat bilik (ventrikel) berkontraksi.

d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari tiga daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Ketika bilik (ventrikel) kiri berkontraksi maka katup ini akan membuka, sehingga darah akan mengalir ke seluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup saat bilik (ventrikel) kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam bilik (ventrikel) kiri.

C. FUNGSI JANTUNG
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen (O2) ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme berupa karbondioksida (CO2). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida (disebut sirkulasi pulmonal). Kemudian jantung mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh (disebut sirkulasi sistemik).

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung (disebut periode diastol). Sebaliknya jantung  berkontraksi  untuk  mengosongkan  isinya (disebut periode sistol). Kedua  serambi  (atrium)  mengendur  dan  berkontraksi  secara  bersamaan,  dan kedua  bilik  (ventrikel)  juga  mengendur  dan  berkontraksi  secara  bersamaan  pula untuk melakukan mekanisme tersebut.

Ketika  melakukan  kontraksi,  jantung  menjadi  berdenyut  secara “berirama”,  hal  ini  akibat  dari  adanya  potensial  aksi  yang  ditimbulkan  oleh kegiatan  diri  jantung  itu  sendiri.  Kejadian  tersebut  diakibatkan  karena  jantung memiliki  sebuah  mekanisme  untuk  mengalirkan  listrik  yang  ditimbulkannya sendiri  untuk  melakukan  kontraksi  atau  memompa  dan  melakukan  relaksasi atau dikenal dengan istilah sistem listrik jantung. Mekanisme  aliran  listrik  yang  menimbulkan  aksi  tersebut  dipengaruhi  oleh beberapa  jenis  elektrolit  seperti  K+,  Na+,  dan  Ca2+.  Sehingga  apabila  didalam tubuh  terjadi  gangguan  pada  kadar  elektrolit  tersebut  maka  akan  menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
 
 

0 komentar:

Posting Komentar